Lompat ke konten
Home » Berita » Penjualan Sigra Melampaui Xenia, Berikut Penjelasan Daihatsu

Penjualan Sigra Melampaui Xenia, Berikut Penjelasan Daihatsu

Penjualan Sigra Melampaui Xenia, Berikut Penjelasan Daihatsu

Penjualan Sigra Melampaui Xenia, Berikut Penjelasan Daihatsu – Sahabat Daihatsu Bandung, Karena kepraktisannya dan harga yang relatif terjangkau membuat kendaraan jenis Multi Purpose Vehicle (MPV) menjadi favorit masyarakat Indonesia.

Persaingan kategori MPV di pasar mobil nasional pun semakin ketat. Hampir semua brand mengeluarkan model tersebut, khususnya kategori low MPV.

Penjualan Sigra Melampaui Xenia, Berikut Penjelasan Daihatsu

Seperti Toyota dengan Avanza, lalu ada Xenia yang diproduksi Daihatsu, Mitsubishi dengan Xpander, adapula Suzuki Ertiga dan brand lainnya.

Daihatsu Xenia yang menempati peringkat ketiga sebagai low MPV terlaris, pada Mei 2020 lalu telah terjual kurang lebih 5.000 unit.

Meski demikian, prestasi kembaran Avanza ini masih berada di bawah penjualan saudaranya sendiri di kelas MPV Low Cost Green Car (LCGC), yaitu Daihatsu Sigra.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), di kuartal pertama atau sepanjang Januari-Maret 2020, Daihatsu Sigra mencatatkan penjualan sebanyak 13.467 unit atau turun 2,1 persen dibandingkan periode yang sama pada 2019.

Marketing & Customer Relations Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation (AI-DSO), Hendrayadi Lastiyoso, mengatakan bahwa secara logika, orang Indonesia lebih banyak memilih MPV dibanding hatchback.

Baca Juga : Fitur Daihatsu Granmax Makin Canggih Bisa Hindari Tabrakan

Hendrayadi memperkirakan jika saat ini konsumen Indonesia sedang membutuhkan mobil. Namun, karena income konsumen saat ini sedang menurun menjadikan daya beli ikut turun.

“Konsumen juga lebih hati-hati dalam melakukan spending-nya. Yang tadinya mereka rencananya mau membeli MPV low, karena daya beli menurun membuat mereka beralih membeli MPV LCGC, tapi kebutuhannya tetap MPV,” terang Hendrayadi.

Fenomena inilah yang membuat MPV LCGC jadi mengembang, sedangkan MPV low yang harganya lebih tinggi dari LCGC kontribusinya jadi sedikit menurun.

“Hal inilah yang sedang kami analisa dan perkirakan,” tambah Hendrayadi.

Sumber : Otosia.com

Call
Whatsapp